coklat manisku, meleleh lah!
agar engkau bisa menghias sudut terindah dalam cetakan ku,
coklat manisku Memadatlah !
dalam fleksibilitas sempurna keagungan dan kebahagiaan.
Kamis, 30 Agustus 2012
Rabu, 29 Agustus 2012
YELLOW
membenamkan diri dalam teduhnya mega,
membumikan raga dalam alami dunia,
menikmati setiap titik bilorama nada.
melihat siluet pelangi,
yang bercerita akan indahnya hari,
dalam hangat peluk mentari,
dalam senja yang mendampingi pagi.
di detik yang kesekian kali,
senyum itu kuatkan lagi,
beri sebuah harapan kembali,
percaya pada luasnya hati.
Senin, 27 Agustus 2012
LONCATAN TIPE A
mencari sesuatu diantara bebatuan,
menemukan sudut mati ditepian gerbang,
membenamkan mahkota diatas awan,
menukik segera hujan benderang,
beriaklah...........
sekeras longitudo membelah beliung,
bergemuruhlah.........,
luluh lantakkan nisan-nisan tua berpancang,
retakkan,
celah liang tua dasar baja mulia,
eratkan,
simpul temali belenggu kaca,
melajulah kembali dalam arah berbeda,
tinggalkan prasasti emas terkubang bercahaya,
merunduklah disamping pemulung tua penjunjung tala,
getarkan kastil magma kokohkan energi daya.
menemukan sudut mati ditepian gerbang,
membenamkan mahkota diatas awan,
menukik segera hujan benderang,
beriaklah...........
sekeras longitudo membelah beliung,
bergemuruhlah.........,
luluh lantakkan nisan-nisan tua berpancang,
retakkan,
celah liang tua dasar baja mulia,
eratkan,
simpul temali belenggu kaca,
melajulah kembali dalam arah berbeda,
tinggalkan prasasti emas terkubang bercahaya,
merunduklah disamping pemulung tua penjunjung tala,
getarkan kastil magma kokohkan energi daya.
Jumat, 24 Agustus 2012
untuk yang tercinta: KOLAPSUS 1
untuk yang tercinta: KOLAPSUS 1: Pulang ke rentang masa yang sama menjenguk pancang2 sakti yang sempat mengakar di ladang yang tergarap separuhnya masih dengan bebatuan, ...
KOLAPSUS 1
Pulang ke rentang masa yang sama
menjenguk pancang2 sakti yang sempat mengakar
di ladang yang tergarap separuhnya
masih dengan bebatuan, kerikil, tanah terlebur
dalam epilog yang berbeda,
alkisah sang petapa dalam termoksa raga
mencipta epidemi sepi di keluasan area
menyimpan cahaya dalam kotak hitam mega
dan si rakus yang selalu lapar,
mengais-ngais sebutir beras setengah matang
dan kukunya mulai menghitam kotor
sementara tulangnya tlah tak daya menopang
deru mesin yang berasap hitam
dengan emisi yang di batas toleran
kian melaju, terkesan tanpa hambatan
terobos palang, memecah sekam
ini belum selesai
tujuan akhirnya belum sampai
setelahnya kan ada lembar2 terurai
mungkin sebuah sifat naturali.....
menjenguk pancang2 sakti yang sempat mengakar
di ladang yang tergarap separuhnya
masih dengan bebatuan, kerikil, tanah terlebur
dalam epilog yang berbeda,
alkisah sang petapa dalam termoksa raga
mencipta epidemi sepi di keluasan area
menyimpan cahaya dalam kotak hitam mega
dan si rakus yang selalu lapar,
mengais-ngais sebutir beras setengah matang
dan kukunya mulai menghitam kotor
sementara tulangnya tlah tak daya menopang
deru mesin yang berasap hitam
dengan emisi yang di batas toleran
kian melaju, terkesan tanpa hambatan
terobos palang, memecah sekam
ini belum selesai
tujuan akhirnya belum sampai
setelahnya kan ada lembar2 terurai
mungkin sebuah sifat naturali.....
Rabu, 08 Agustus 2012
PUISI BERCERITA KATANYA
EH BARUSAN NYA KAYAKNYA
BARU SAJA KEMARIN, OH GAK
SEDETIK YANG LALU DECH,
APANYA....?
apanya yang baru sedetik?
hehehe, (tersenyum, terkesan membesarkan hati)
gak kok
gak sepanjang sungai kapuas,
(masih dengan senyuman).
yah merahasiakan sesuatu ya!
hal yang dalam dan istimewa, mungkin?
(senyumnya masih mengembang).
bersyukur
dan menikmati dengan syahdu
dalam hati.
BARU SAJA KEMARIN, OH GAK
SEDETIK YANG LALU DECH,
APANYA....?
apanya yang baru sedetik?
hehehe, (tersenyum, terkesan membesarkan hati)
gak kok
gak sepanjang sungai kapuas,
(masih dengan senyuman).
yah merahasiakan sesuatu ya!
hal yang dalam dan istimewa, mungkin?
(senyumnya masih mengembang).
bersyukur
dan menikmati dengan syahdu
dalam hati.
Sabtu, 14 Juli 2012
GAMBAR
Malam,
melihat belalang kecil berkaki ceking
menata sayap sepasangnya
bersiap untuk terbang lebih tinggi
dan......., tik tik jam dinding
berirama selayaknya intonasi aba-aba memulai
membaur bersama percikan teh hangat
yang tersaji dalam mug kaca berukir
semilir daun berderak
terhenyak oleh udara luar
mili demi mili berinvasi lewati ventilasi
mengejar ruang dingin dalam labirin kubus
ternyata.................
irama ini tak cukup,
rima ini belum lengkap
disempurnakan sebait syair acoustik
dalam nada yang terangkai
berderet rapi dalam baris not
silih berganti menetap dan teramu
memaknai masa demi masa yang terlaku
melihat belalang kecil berkaki ceking
menata sayap sepasangnya
bersiap untuk terbang lebih tinggi
dan......., tik tik jam dinding
berirama selayaknya intonasi aba-aba memulai
membaur bersama percikan teh hangat
yang tersaji dalam mug kaca berukir
semilir daun berderak
terhenyak oleh udara luar
mili demi mili berinvasi lewati ventilasi
mengejar ruang dingin dalam labirin kubus
ternyata.................
irama ini tak cukup,
rima ini belum lengkap
disempurnakan sebait syair acoustik
dalam nada yang terangkai
berderet rapi dalam baris not
silih berganti menetap dan teramu
memaknai masa demi masa yang terlaku
Jumat, 13 Juli 2012
MERENDA INDAH DI PENGHUJUNG ARAH
senandung panjang dalam sine kehidupan
menghias hening dan bisu koloseum megapolitan
mengerling dalam kebulatan degre sudut mati yang melara
naskah yang di tulis dalam agrafe si cerdas tua
"melangkah LAH, derapkan dengan keyakinan,
akan sempurnanya satu hari yang berupa kepastian,
dan disaat semua mata terpejam dalam terjagamu,
kau terang menelusuk lewati dimensi perbauran itu "
kita, merunduk di topang tulang tua yang repuh
menggali tempat berpijak dalam menelaah arti
dalam ketiadaan dan kesendirian menelasah bukti
merenda indah di penghujung arah
Minggu, 29 April 2012
sebersit kisah mengantariksa
SEBERSIT KISAH MENGANTARIKSA
wakatobi, on memory 30 april 2012.
ada apa disana....., dikala gelap dan penat mulai menyelimuti separuh hari.....,
adakah yang bertanya , tentu tidak lirikan pun tak kudapat....,
terlebih saat itu, saat kau terlelap di separuh prolog epik tragedi...,
berontak adalah sebuah sebuah hasrat terpenjara...,
aku sangat menyayangi kau,
dan membiarkan rasa itu mengembara adalah sebuah penghianatan,
sehinggga saat sang suhu bangu dari pertapaan panjang
memenjarakan karna rasa sayang adalah bijaksana
walaupun mengantarnya tetap dengan sepenuh jiwa dan air mata.
tentu,,,, seperti apa yang tercerita...,
diantara lolongan srigala malam, menukik dan menderu....
aku cukup bisu dan diam
menikmati banyak waktu dengan sedikit kisah
dan
membiarkan malam dan siang berganti
mengantar cinta dan asa menuju
peraduan indah di saat sempurna.wakatobi, on memory 30 april 2012.
Senin, 09 April 2012
pagi kita aku dan dirimu
haruskah malam menekuk fajar
sehingga lolongan anjing semakin panjang,
dan kuku-kuku srigala kian meruncing
dan angan-angan terbang dan buyar
mestinya tidak dengan nyanyian dan sendu sedan
mestinya bukan dengan lantang dan bisu,
dan seharusnya menafsir pita cerita penuh kilau
bukan otorita klasik yang terpasung dan beriak pelan
berhenti.........
menggenggam bayang berbalur alasan
mengalirlah dalam alur kecil dengan daya abadi
yang besar kuat hingga merobohkan, luluh lantakkan
tak guna lah,
begitu riuh bincang dan wicara
seperti gelegar petir yang getarkan krakatoa
maklum, katanya "harus dengan inilah
tak penting, apabila kita semua mencukupkan
dengan gelombang arus yang nyaman
menderalah, membasahi pancang2 salju
tumbuhlah diatas hamparan hijau lebat yang rapat
dengan sebilah lidi, kita aku dan dirimu
tegak menentang deru modernitas yang kian pegat
sehingga lolongan anjing semakin panjang,
dan kuku-kuku srigala kian meruncing
dan angan-angan terbang dan buyar
mestinya tidak dengan nyanyian dan sendu sedan
mestinya bukan dengan lantang dan bisu,
dan seharusnya menafsir pita cerita penuh kilau
bukan otorita klasik yang terpasung dan beriak pelan
berhenti.........
menggenggam bayang berbalur alasan
mengalirlah dalam alur kecil dengan daya abadi
yang besar kuat hingga merobohkan, luluh lantakkan
tak guna lah,
begitu riuh bincang dan wicara
seperti gelegar petir yang getarkan krakatoa
maklum, katanya "harus dengan inilah
tak penting, apabila kita semua mencukupkan
dengan gelombang arus yang nyaman
menderalah, membasahi pancang2 salju
tumbuhlah diatas hamparan hijau lebat yang rapat
dengan sebilah lidi, kita aku dan dirimu
tegak menentang deru modernitas yang kian pegat
Sabtu, 03 Maret 2012
MISTERIOUS SHINE
bersinar....
seberkas serapi pelangi,
di rona mendung hari
kian benderang di peralar
seberkas serapi pelangi,
di rona mendung hari
kian benderang di peralar
Langganan:
Postingan (Atom)